Memilih Jodoh
Memilih Jodoh
Mengetahui status dari pasangan yang hendak dinikahi bagi seorang laki-laki ataupun wanita
adalah hal yang dianjurkan oleh Agama: apakah ia orang baik-baik ataukah bukan, orang Jawa
menyebutnya dengan istilah bobot, bibit, dan bebet.
Bobot adalah kualitas dari calon pasangan kita, mulai dari pekerjaan, keahlian, keterampilan
hingga hobi yang menunjang kehidupannya dalam berumah tangga.
Termasuk di dalam bobot adalah kecantikan fisik, keuletan dan kerajinannya, mengerti sopan
santun, dan lain sebagainya.
Adapun bibit adalah garis keturunannya. Inilah yang dimaksud oleh sabda Rasulullah Saw.
berikut:
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِحسبِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاك
Wallahu A’lam “ Perempuan itu dinikahi disebabaken salah satu dari 4 perkara, yaitu :
1. Karena kekayaannya 2. Karena Cantiknya 3. Karena Ningratnya 4. Karena Agamanya, maka
ambil perempuan yang Agamanya bagus maka kalian akan “Taribat yadaak”
Arti “Taribat Yadaak” yaitu :
أَيْ افْتَقَرْتَ إنْ خَالَفْت مَا أَمَرْتُك بِهِ
kalian akan jadi Faqir apabila menentang apa yang aku perintahkan
Bibit adalah penjamin keturunan kita menjadi baik, jika ia berasal dari bibit yang baik. Bibit
yang baik itu terdapat pada perilaku yang baik dari orang tua kedua belah pihak.
Selama ini orang beranggapan, kejahatan terjadi karena faktor lingkungan, kebiasaan, dan
kemiskinan. Tetapi belakangan ini, anggapan itu diruntuhkan dengan dilansirnya sebuah hasil
penelitian baru bahwa gen dari orang tua berpengaruh besar terhadap anaknya. Termasuk, jika
orangtuanya pelaku kriminal, maka anaknya juga akan menjadi pelaku kriminal.
Akhlak yang baik bisa berarti agama yang baik pula, sehingga ada kesamaan antara hadis
Rasulullah Saw. dengan yang diterapkan dalam lelaku filosofi orang Jawa – yang bersumber dari
agama Islam pula.
Mempersiapkan menikah, termasuk di dalamnya calon pasangan kita, selain harus cantik, juga
harus keturunan wanita baik-baik. Dan ujung dari semua itu, yang paling penting adalah bebet,
agama, atau akhlaknya, yang seandainya mereka tidak memiliki kecantikan, tidak memiliki harta
yang banyak, minimal bebet atau agamanya harus baik.
Allah Swt. menyelamatkan kaum mukmin dengan cara memberikannya pasangan yang salihah.
Karena dengan cara itu, Allah hendak memisahkannya dengan orang-orang jahat, orang-orang
kafir, sehingga mata rantai keturunan mereka tetaplah berasal dari orang saleh sampai anak,
cucu, cicit, dan buyutnya.
Demikian pula, Allah Swt. menjadikan lelaki kafir berpasangan dengan wanita kafir, lelaki
musyrik dengan wanita musyrik pula, dan lelaki pezina berpasangan dengan perempuan pezina
Comments
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini, Berkomentarlah yang baik dan sopan, Dilarang memasukkan Iklan,Promosi dll.