Posts

Showing posts from July 20, 2023

Hukum Naik Turun Ranjang

Image
🖋S-  Bolehkah Naik dan Turun Ranjang? ??J- Naik dan Turun Ranjang Hukumnya Boleh, Mubah dan Halal, hanya saja dengan beberapa syarat: Jika Naik dan Turun Ranjang disebabkan Istrinya meninggal, maka boleh saja dilakukan pernikahan secara langsung, jika yakin istrinya sudah meninggal dunia, dalam arti bukan dalam Sakaratul maut. (ya masa juga istri lagi sekarat ngap-ngapan lu kawin, gila lu bro) 😂 Demikian juga jika istrinya sudah di Thalaq dengan Thalaq Ba’in seperti Khul’iy atau thalaq tiga, maka boleh saja perkawinan dengan saudara istrinya itu segera dilakukan. baca juga:   Khitbah bukan Akad Nikah baca juga: Karena Impotent, Bolehkah istri Menuntut Fasakh Nikah?   Berbeda jika thalaqnya Roj’iy seperti thalaq satu biasa umpamanya, maka belumlah boleh si laki-laki menikahi saudara perempuanya itu, selama istrinya masih dalam masa Iddah, karena istri yang masih dalam masa iddah terhukum masih istrinya, karena sewaktu-waktu bisa Ruju’ kembali selama masih dalam masa Iddah. Nah jika

Khitbah bukan Akad Nikah

Image
  Meminang atau Khitbah adalah:   التماس النكاح “Menyatakan kehendak nikah”(Kifayatul Ahyar Hal:360 versi syamilah) Khitbah adalah pintu menuju pernikahan, setelah wanita dilamar dan menerima calon suami, maka mereka akan terikat janji untuk saling mencintai yang kelak akan menjadi pasangan suami istri.   Akan tetapi ingat…! Khitbah bukanlah akad Nikah Mas Broo…..!! tetap saja masih ada batasan, terkadang banyak hal-hal yang salah kaprah setelah terjadi lamaran atau khitbah ini, dengan alasan sudah dapat restu dari kedua orang tua masing-masing,terikat dan tinggal menikah saja,dengan seenaknya jalan bareng, main bareng, nonton bareng, makan bareng, mandi bareng, bobo bareng hanya berdua-duaan, “Tiddak Roma…..!!!”   baca juga : Tipe lelaki pilihan wanita berdasarkan usia baca juga : Hukum Pernikahan Wanita Hamil   Ahirnya apa Mas Bro….?! Pasar Bendung Pasar Tirtayasa Jeruk purut enak mentahe Weteng malendung ora kerasa Barang diurut ana bocahe “jangan didengar